- Determinan Matriks Metode Chio
Metode chio merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam menentukan determinan matriks yang memiliki ordo dengan . Metode ini menyusutkan determinan matriks ordo menjadi ordo dan dikalikan dengan elemen . Proses kondensasi ini berakhir pada determinan matriks ordo . Tanpa mengurangi perumuman, dalam tulisan ini menggunakan matriks persegi dengan syarat elemen .
Perhatikan untuk matrik dengan ordo . Persamaan yang digunakan untuk metode chio ini sebagai berikut.
Selanjutnya untuk matrik dengan ordo . Persamaan yang digunakan untuk metode CHIO ini sebagai berikut.
Apabila ukuran matriksnya diperluas atau diperumum menjadi , maka diperoleh persamaan untuk metode CHIO adalah sebagai berikut.
Contoh :
1. Hitung determinan matriks .
Dengan menggunakan metode CHIO, maka didapat
2. Hitung determinan matriks .
Dengan menggunakan metode CHIO, maka didapat
Misal , diperoleh
- Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mengandung sebaris bilangan nol, maka det(A) = 0.
Contoh :
misal matriks A =dengan menggunakan Aturan Kofaktor, makadet(A) == a31M31 – a32M32 + a33M33= 0 – 0 + 0= 0(2.1 – 3.0) – 0(1.1 – 1.3) + 0(1.0 – 1.2)= 0
- Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali entri-entri pada diagonal utama, yakni det(A) = a11a22 … ann
Contoh :
det(A) =
= a31M31 – a32M32 + a33M33
= 0 – 0 + 3
= 0(1.1 – 3.3) – 0(2.1 – 0.3) + 3(2.3 – 0.1)
= 0 – 0 + 3.2.3
= 18
Hasil ini sama dengan perkalian entri pada diagonal utama yaitu 2 x 3 x 3 = 18
- Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan oleh konstanta k, maka det(A’) = k det(A)
Contoh :
misal k = 2 dan A = maka kA = det(A) = berdasarkan Sifat 3 maka det(kA) = det(A’) = 4.3.3 = 36karena det(A) = 18 dan k = 2 maka k.det(A) = 2.18 = 36
jadi, det(A’) = k.det(A)
- Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila dua baris A dipertukarkan, maka det(A’) = -det(A)
Contoh :
misal A = maka kA = dan baris 1 ditukar dengan baris 2 sehingga diperoleh matriks A’ = det(A’) = = a31M31 – a32M32 + a33M32= 0 – 0 + 3= 0(3.3 – 1.1) – 0(0.3 – 2.1) + 3(0.1 – 2.3)= 0 – 0 + 3.(-2).3= -18
Jadi, det(A’) = -det(A)
- Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu baris A ditambahkan pada baris lain, maka det(A’) = det(A)
Contoh :
misal A = kemudian bilakukan Operasi Baris Elementer pada baris kedua yaitu A21 + 2A11 = 4
A22 + 2A12 = 5
A23 + 2A13 = 7
sehingga diperoleh A’ = det(A’) = = a31M31 – a32M32 + a33M33= 0 – 0 + 3= 0(1.7 – 5.3) – 0(2.7 – 3.4) + 3(2.5 – 4.1)= 0 – 0 + 3.(6)= 18
Jadi, det(A’) = det(A)
- Jika A adalah sebarang matriks bujur sangkar, maka det(A) = det(At)
Contoh :
misal A = maka At =
det(At) = a13M13 – a23M23 + a33M33
= 0 – 0 + 3
= 0(1.1 – 3.3) – 0(2.1 – 3.0) + 3(2.3 – 1.0)
= 0 – 0 + 3.2.3
= 18
Jadi, det(A) = det(At)
- Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ukurannya sama, maka det(AB) = det(A) det(B)
Contoh :
AB = = = det(AB) = 6.18 – 19.7= 108 – 133= -25
Jadi det(A.B) = det(A).det(B) = (-5)(5) = -25Dekomposisi Matriks
Metode Crout
Kasus n=3
Contoh :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar